Jumat, 31 Oktober 2014

Remote Control

Alat ini memberi kemudahan untuk mengoperasikan sebuah unit, AC misalnya. Untuk memerintahkan unit melakukan sesuatu seseorang tidak lagi perlu untuk maju menyentuh unit. Cukup menekan salah satu tombol yang terdapat pada remote maka unit akan merespon sesuai perintah. Sangat membantu.
Untuk memerintahkan unit bekerja digunakan media nirkabel. Media inilah sebagai pengganti kabel. Media yang dipilih ada 2, yaitu radio frekuensi dan infra red.Pada awalnya remote menggunakan radio frekuensi untuk mengirimkan perintah ke unit. Namun saat ini remote dengan radio frekuensi hanya dipakai untuk kegiatan bersifat outdoor, seperti remote aeromodelling, dan mobil-mobilan.
Hal ini dikarenakan kemampuan mengirim sinyal atau perintah memiliki cakupan lebih luas, namun biasanya boros daya dan berbentuk tambun. Biasany dicatu baterai kotak (9V).
Untuk remote indoor lebih sering memakai infra red sebagai media penyaluran sinyal. Bentuknya yang kecil, sehingga mudah dibenamkan dalam wadh yang mungil. Selain itu memiliki tingkat efisiensi yang baik, dan berdaya rendah. Sepasang baterai mampu dipergunakan bahkan hingga 2 tahun.
Ada beberapa penyebab remote rusak atau tidak berfungsi antara lain dikarenakan terjatuh, jalur rusak, karbon pada PCB dan/atau karet habis atau terkelupas. Semua hal tersebut dapat meneybabkan remote tidak berfungsi.Pada saat terjatuh kadang ada komponen yang lepas, misalnya kapasitor SMD, atau bahkan PCB pecah. Untuk kerusakan komponen yang sering terjadi adalah ceramic filter atau resonator tidak berfungsi. Kemudian komponen lain yang sering rusak adalah LED IR dan IC.
Sebelum divonis rusak berikut adalah cara-cara mengetahui berfungsi atau tidaknya sebuah remote.
1. Bila remote rusak,atau tidak berfungsi pertama cek baterai remote TV. Bila sudah diganti dengan baterai baru dan tetap tidak bisa dipakai, maka harus dilakukan pengecekan konponen di dalamnya. Bila anda memiliki kemampuan dan skill untuk perbaikan sendiri boleh dilakukan pengecekan komponen dalam remote. Kesalahan yang sering terjadi adalah keluarnya cairan batu baterai karena usia telah yzur atau kepanasan. Cairan yang keluar sering menyebabkan korosi pada terminal baterai dan merusak jalu PCB. Gantilah baterai kurang lebih setahun sekali, atau jika sudah habis. Gunakan baterai magnesium biasa. Penggunaan Alkaline tidak disarankan.
2. Menggunakan multimeter analog. Gunakan multimeter untuk menggantikan baterai remote. Urutannya pasangkan probe merah pada kutub negatip dan probe hitam pada kutub positip. Posisikan multimeter pada posisi 1X, hal ini akan membuat baterai yang ada pada multimeter terhubung ke remote kontrol. Tekan salah satu atau beberapa tombol. Jika normal maka jarum akan sedikit bergerak bersamaan dengan tekanan pada tuts. Jika jarum diam atau bergerak ke angka nol ohm berarti remote tidak berfungsi.
3. Untuk cek remote selanjutnya, anda hanya perlu kamera baik dari handphone atau kamera digital. Fungsinya untuk cek apakah lampu LED dari remote TV berfungsi atau tidak. Kamera mampu menangkap cahaya tak tampak dari LED remote, dimana mata manusia tidak bisa melihat sinar tersebut. Jadi saat tuts ditekan kita akan bisa melihat sinar pada layar kamera.



Demikian tutorial kecil ini, semoga bermanfaat.

Redaksi menerima artikel untuk pengembangan blok ini dengan mengirim email ke service.topjaya@gmail.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar